Tugas Kecerdasan Buatan Pertemuan 15: Review Jurnal - Moh Ikbal Baihaqi (201552020040)

 REVIEW JURNAL KECERDASAN BUATAN

 

Judul                           : Kecerdasan Buatan Sebagai Konsep Baru pada Perpustakaan

Jurnal                           : Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan dan Informasi

Volume & Halaman    : Volume 4 No. 4 Halaman 453-460

Tahun                          : 2020

Penulis                         : Athanasia Octaviani Puspita Dewi

Pengulas                      : Moh Ikbal Baihaqi (NIM: 201552020040)

 

Tujuan Penelitian:

        Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca, khususnya pustakawan dalam memanfaatkan atau menerapkan kecerdasan buatan pada layanan perpustakaan.

 

Subjek Penelitian:

Subjek penelitian ini adalah para pustakawan dan pemustaka yang merupakan subjek utama yang berinteraksi langsung didalam perpustakaan.

 

Metode Penelitian:

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, kemudian menelaah layanan perpustakaan yang dapat memanfaatkan kecerdasan buatan dan dijelaskan secara deskriptif.

 

Hasil Penelitian:

Hampir semua perpustakaan pasti menggunakan teknologi informasi dalam melakukan kegiatan yang ada di perpustakaan, dari hal kecil misalnya hanya untuk mengolah data perpustakaan yang menggunakan software pengolah kata maupun spreadsheet seperti Microsoft Word dan Microsoft Excel saja sudah merupakan salah satu penerapan teknologi informasi. Banyak cabang ilmu komputer yang dapat digunakan di perpustakaan salah satunya adalah kecerdasan buatan.

Untuk mengenal beberapa bidang kecerdasan buatan yang dapat dimanfaatkan pada perpustakaan, maka dapat dilihat beberapa contoh berikut ini:

a.   Pengolah Bahasa Alami

Pengolah bahasa alami pada perpustakaan dapat dimanfaatkan untuk menterjemahkan koleksi yang berbahasa asing menjadi bahasa Indonesia misalnya.

b.   Visi Komputer

Misalnya meletakkan buku dengan posisi tertentu, lalu kamera menangkap objek tersebut. Dengan bantuan kecerdasan buatan, dari hasil tangkapan kamera tersebut dapat diketahui panjang, lebar, dan ketebalan sebuah buku.

c.   Pengenalan Percakapan

Dalam pengenalan percakapan ini perpustakaan dapat memanfaatkannya untuk menginputkan bahan pustaka dengan menggunakan perintah suara. Misal menyebutkan judul yang panjang dengan hanya menggunakan perintah suara, atau mencetak katalog buku menggunakan perintah suara.

d.   Robotika

Untuk penggunaan robot dalam dunia perpustakaan bisa dimanfaatkan sebagai robot yang dapat mengambilkan koleksi bahan pustaka di suatu tempat, dengan bantuan nomor rak, letak rak, dsb, maka robot dapat diinstruksikan untuk mengambilkan sebuah koleksi perpustakaan.

e.   Sistem Pakar

Untuk penerapan sistem pakar ini misalnya dibuat beberapa pertanyaan yang nantinya hasil dari pertanyaan tersebut dapat dijadikan saran untuk mengambil suatu keputusan. Hasil ini bisa berupa saran buku yang nantinya akan dipinjam oleh pemustaka, dll.

f.    Jaringan Saraf

Jaringan saraf untuk pemanfaatan perpustakaan dapat digunakan sebagai penemuan pola peminjaman buku pada pemustaka.

g.   Agen Cerdas

Agen cerdas dapat dimanfaatkan sebagai pemandu dalam menggunakan Online Public Access Catalog (OPAC) atau menciptakan OPAC assistant yang nantinya dapat dengan mudah melakukan pencarian mandiri tanpa bertanya kepada pustakawan dan hanya berinteraksi dengan agen OPAC tersebut.

 

Kekuatan Penelitian:

        Kekuatan pada penelitian ini adalah subjek yang digunakan mudah untuk ditemukan dan keakuratan informasi yang didapat bisa dijamin.

 

Kelemahan Penelitian:

        Kelemahan pada penelitian ini yaitu butuh mencari pustakawan ataupun pemustaka yang setidaknya mengetahui tentang kecerdasan buatan.

 

Kesimpulan:

        Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang membahas tentang penangkapan, pemodelan, dan penyimpanan kecerdasan manusia ke dalam sebuah teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan. Kecerdasan buatan ini memiliki banyak sekali bidang, seperti pengolahan bahasa alami, visi komputer, pengenalan percakapan, robotika, sistem pakar, logika kabur, jaringan saraf, algoritma genetika, sistem AI Hibrida, dan agen cerdas. Untuk penerapan pada perpustakaan bisa memilih satu atau beberapa gabungan dari bidang-bidang tersebut. Semuanya itu disesuaikan dengan kebutuhan user yang dalam hal ini adalah pustakawan dan pemustaka. Sedangkan peran pustakawan dalam penerapan ini adalah, mengetahui kebutuhan perpustakaannya dan mengkomunikasikan dengan ahli teknologi informasi dalam mengembangkan kecerdasan buatan bagi perpustakaannya.



Komentar